Kamis, 17 November 2011

Sistem terstruktur

Latar belakang
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970.
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik
(techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem,
sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh
sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk
dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya
pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya
akan lebih baik (bebas kesalahan)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu
sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble
chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model
fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian
yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi
oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk
penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.


KOMPONEN DATA FLOW DIAGRAM

·       Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal
dengan nama entitas luar (external entity).
Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi
sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi
tujuan data / informasi sistem.
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi,
departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi
di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.
Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar
sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia
luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat
modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya
Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data
yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem,
menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja
organisasi, atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.
3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain
tidak digambarkan pada DFD.






Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input menjadi output.
Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang
sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan
dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang
membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS,
Menghitung Jumlah SKS.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
- Proses harus memiliki input dan output.
- Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data
     store atau proses melalui alur data.
- Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh
     profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output.
Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena
data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti
dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input.
Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib
dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

Komponen Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket
data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya
Mahasiswa.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpananpenyimpanan,
seperti file atau database yang berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk,
file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan
secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada
komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data
yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai
pengertian sebagai berikut :
· Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau
pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data,
sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih
dari satu paket data untuk suatu proses.
· Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data,
seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus
satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket
data atau lebih.

BENTUK DATA FLOW DIAGRAM

Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan
Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih
menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan,
sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses
apa yang terdapat di sistem.




SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM

Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk
menghindari pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak
lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat
pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk
DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca
oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logic




ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

Definisi: Suatu entitas-hubungan (ER) diagram adalah grafik khusus yang menggambarkan hubungan antara entitas dalam database. Diagram ER sering menggunakan simbol-simbol untuk mewakili tiga jenis informasi yang berbeda. Box biasanya digunakan untuk mewakili entitas. Berlian biasanya digunakan untuk mewakili hubungan dan oval digunakan untuk mewakili atribut. 
Disebut Juga Sebagai: Diagram ER, ER Diagram, entity-relationship Model




Tiga komponen utama dari ERD adalah:

Entitas adalah orang, objek, tempat atau peristiwa yang datanya dikumpulkan. Sebagai contoh, jika Anda mempertimbangkan sistem informasi untuk bisnis, badan akanmencakup tidak hanya pelanggan, namun alamat pelanggan, dan perintah juga. Entitasdiwakili oleh sebuah persegi panjang dan diberi label dengan kata benda tunggal.
hubungan
adalah interaksi antara entitas. Dalam contoh di atas, pelanggan tempat pesanan, sehingga kata "tempat" mendefinisikan hubungan antara bahwa instance dari pelanggan dan pesanan atau pesanan yang mereka tempat. Suatu hubungan dapat diwakili oleh bentuk berlian, atau lebih sederhana, dengan garis yang menghubungkan entitas. Dalam kedua kasus, kata kerja yang digunakan untuk label hubungan. 
Kardinalitas mendefinisikan hubungan antara entitas dalam hal jumlah. Entitas mungkin opsional: misalnya, seorang tenaga penjualan dapat memiliki pelanggan atau bisa memiliki satu atau banyak pelanggan, atau wajib: misalnya, harus ada setidaknya satu produk yang tercantum dalam perintah. Ada beberapa jenis notasi kardinalitas; notasi kaki gagak, digunakan di sini, adalah satu umum. Dalam notasi kaki gagak, bar tunggal menunjukkan satu, bar ganda menunjukkan satu dan hanya satu (misalnya, satu contoh dari produk hanya dapat disimpan dalam satu gudang), lingkaran menunjukkan nol, dan kaki gagak menunjukkan banyak. Tiga hubungan kardinal utama adalah: satu-ke-satu, dinyatakan sebagai 1:1; satu-ke-banyak, dinyatakan sebagai 1: M, dan banyak-ke-banyak, yang dinyatakan sebagai M: N.

Langkah-langkah yang terlibat dalam menciptakan sebuah ERD adalah: 

Mengidentifikasi entitas. 
Tentukan semua interaksi yang signifikan. 
Menganalisis sifat interaksi. 
Menggambar ERD.


PENUTUP

KESIMPULAN

Langkah-langkah yang terlibat dalam menciptakan sebuah ERD adalah: 

Mengidentifikasi entitas. 
Tentukan semua interaksi yang signifikan. 
Menganalisis sifat interaksi. 
Menggambar ERD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar